السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Semoga keselamatan tercurah atas kamu sekalian beserta rahmat dan barokah Allah

Monday, May 05, 2014



EKONOMI MAKRO, PERTUMBUHAN EKONOMI,
DAN BURUH DI INDONESIA

1.      Pendahuluan
Ekonomi makro, sebagai salah satu cabang dan ilmu ekonomi, berkaitan dengan permasalahan kebijaksanaan tertentu, yaitu permasalahan kebijaksanaan makro.Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan tumbuh secara seimbang (Bayu, 2008). Permasalahan yang dihadapi dalam perekonomian makro mencakup permasalahan  jangka pendek seperti, berkaitan dengan bagaimana mengatur  perekonomian nasional  bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan tahun ke tahun, agar terhindar dan tiga masalah ekonomi makro seperti  inflasi,pengangguran dan ketimpangan dalam neraca pembayaran. Selain masalah jangka pendek yang dihadapi ekonomi makro juga termasuk permasalahan yang berkaitan dengan jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi setiap tahun bisa bertambah ataupun berkurang, hal-hal yang mempengaruhinya antara lain seperti konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan jumlah ekspor yang dikurangi jumlah impor. Hal tersebut dapat terjadi karena ada pelaku yang terdapat di dalamnya, yang dapat menciptakan penghasilan dan juga membelanjakan penghasilanya tersebut atau di gunakan untuk tabungan maupun sebuah investasi. Buruh atau tenaga kerja adalah salah satu contoh yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2.      Pembahasan
a.       Buruh atau ketenaga kerjaan di Indonesia tahun2012-2013
Berdasarkan data dari BPS angkatan kerja  bulan Agustus 2013 terdapat 118,19 juta orang yang bekerja dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 7,39%. Jumlah tersebut lebih banyak 0,16 juta orang dari tahun 2012  yang berjumlah 118,05 juta orang. Meski banyak yang sudah bekerja namun jumlah pengangguran di Indonesia masih banyak di bulan Agustus 2013 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 110,80 juta orang atau 6,25%. Hal ini menjadi keperihatinan bagi pemerintah indonesia karena justru malah mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6,14% atau sebesar 110,81 juta orang (BPS, 2013).
b.      Pengaruh buruh atau tenaga kerja terhadap perekonomian di Indonesia
Penghasilan buruh atau tenaga kerja di indonesia menjadi suatu hal yang penting untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di indonesia. Dengan penghasilan tersebut buruh bisa membelanjakan uangnya untuk konsumsi sehari-hari hal ini akan berpengaruh kedalam sektor pengeluaran rumah tangga, ketika seorang buruh tidak memiliki sisa dari pengeluarannya atau memilih untuk tidak menggunakan dari jumlah penghasilanya buruh akan menyimpan uangnya di tempat-tempat penyimpanan uang contohnya seperti  di bank-bank, hal ini akan berpengaruh terhadap penambahan tabungan dalam pemerintahan. Penghasilan yang digunakan oleh para buruh untuk dibelanjakan ataupun disimpan sebagai tabungan akan memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
c.       Kondisi buruh di Indonesia
Hingga saat ini d Indonesia  masih banyak buruh yang merasa belum mendapatkan kesejahteraan yang merata. Tak heran jika banyak tuntutan para buruh terhadap pihak pemerintah maupun perusahaan-perusahaan. Seperti saat perayaan Hari Buruh tanggal 1 Mei 2014 Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, sepuluh tuntutan yang akan disampaikan oleh buruh itu menyangkut persoalan kesejahteraan buruh dan para pegawai outsourcing lainnya .
Adapun 10 tuntutan para buruh adalah sebagai berikut.
1. Naikkan upah minimum 2015 sebesar 30 persen dan revisi KHL menjadi 84 item;
2. Tolak penangguhan upah minimum;
3. Jalankan Jaminan Pensiun Wajib bagi buruh pada Juli 2015;
4. Jalankan Jaminan Kesehatan seluruh rakyat dengan cara cabut Permenkes 69/2013 tentang tarif, serta ganti INA CBG's dengan Fee For Service, audit BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan;
5. Hapus outsourcing, khususnya outsourcing di BUMN dan pengangkatan sebagai pekerja tetap seluruh pekerja outsourcing;
6. Sahkan RUU PRT dan Revisi UU Perlindungan TKI No 39/2004;
7. Cabut UU Ormas ganti dengan RUU Perkumpulan;
8. Angkat pegawai dan guru honorer menjadi PNS, serta subsidi Rp 1 Juta per orang/per bulan dari APBN untuk guru honorer;
9. Sediakan transportasi publik dan perumahan murah untuk buruh;
10. Jalankan wajib belajar 12 tahun dan beasiswa untuk anak buruh hingga perguruan tinggi.


3.      Penutup
Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah tenaga kerja yang besar namun jumlah pengangguran yang ada juga besar. Pemerintah harus mampu menambah menciptakan lapangan  pekerjaan baru untuk mengatasi pengangguran yang ada,salah satunya dengan mendirikan kelompok UKM dan juga melakukan pelatihan keterampilan kepada masyarakat yang belum bekerja. Untuk memaksimalkan potensi yang ada pendidikan dan keterampilan merupakan salah satu cara agar  tenaga kerja di Indonesia memiliki nilai yang tinggi dan berkwlaitas sehingga mampu bersaing dalam dunia ketenagakerjaan. Pemerintah harus mengupayakan agar kesejahteraan para buruh bisa lebih dan merata dan memberikan perlindungan terhadap para buruh demi terciptanya keadilan sosial di negara ini.


DAFTAR PUSTAKA


Bayu. (2008, April 19). Pengantar Ekonomi Makro. Diambil kembali dari FORUM KAJIAN ILMU: http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/pengantar-ekonomi-makro/
BPS. (2013, 12). Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT, 1986–2013 . Diambil kembali dari Badan Pusat Statistik: http://www.bps.go.id/menutab.php?tabel=1&kat=1&id_subyek=06
Prabowo, D. (2014, May 1). Ini Sepuluh Tuntutan Buruh pada May Day 2014. Diambil kembali dari kompas.com: http://nasional.kompas.com/read/2014/05/01/0823038/Ini.Sepuluh.Tuntutan.Buruh.pada.May.Day.2014

No comments:

Post a Comment