Monday, May 05, 2014
ALLOH MENCINTAI YANG BERKASIH SAYANG
Allâh Cinta Hati Yang Berkasih Sayang
Cinta pada Allah dengan segenap hati
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allâh Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.”
(Q.S. Maryam [19] : 96)
Kasih sayang adalah salah satu sifat yang dicintai oleh Allâh Azza wa Jalla. Jika sifat kasih sayang itu melekat pada diri seorang muslim, niscaya Allâh juga sangat mencintainya. Karena ketika hati telah tersentuh oleh sifat kasih sayang ini, hatinya akan menjadi lembut dan dapat mengenal, memuliakan, dan mengagungkan-Nya. Disamping itu, juga tahu bahwa Allâh Maha Pengasih dan juga Maha Penyayang, sehingga dengan hati yang lembut itu akan menyebut asma-Nya, mengagungkan-Nya, taat, dan tunduk kepada-Nya, dan akhirnya mengasihi dan menyayangi makhluk ciptakan Allâh Azza wa Jalla.
Dalam sebuah riwayat, suatu ketika Nabi Muhammad shalallâhu alaihi wa sallam mencium cucu beliau Hasan bin Ali radhiyallâhu ‘anh dan disaaat itu disisi Nabi ada Aqra’ bin Habis yang kemudian berkata kepada Nabi, “Aku mempunyai 10 anak, dan belum pernah aku menciumnya.” Kemudian Nabi pun bersabda, “Orang yang tidak memiliki kasih sayang tidak akan dikasih sayangi.” (H.R. Bukhari Muslim) Dalam riwayat lain disebutkan, “Orang yang tidak memiliki kasih sayang kepada sesama manusia, tidak dikasihi Allâh.”(H.R. Bukhari)
Orang yang tidak memiliki kasih sayang kepada para hamba Allâh, maka Allâh tidak akan memberikan kasih sayang kepadanya. Hal tersebut dapat juga diartikan bahwa orang yang senantiasa berkasih sayang kepada sesama hamba Allâh, Allâh akan mencurahkan kasih sayang-Nya kepadanya. Rasulullah bersabda, “Orang-orang yang memiliki kasih sayang, akan mendapatkan curahan kasih sayang dari Dzat yang Maha Rahman.” (H.R. Abu Dawud, Turmidzi, dan Ahmad).
Hadits tersebut diatas memberikan petunjuk bahwa Allâh menurunkan sifat sifat saling mengasihi dan saling menyayangi kepada setiap manusia, sehingga dapat mengasihi dan menyayangi orang lain. Dengan sebab kasih sayang inilah Allâh kemudian selanjutnya mencurahkan kasih dan sayang-Nya kepadanya.
Orang yang tidak suka mengasihi orang lain, maka Allâh tidak akan mengasihinya. Atau orang yang tidak suka berbuat baik kepada sesama, maka tidak akan ada balasan kebaikan dari Allâh Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Allâh berfirman, “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (Q.S. al-Rahmân [55]:60).
Atau orang yang tidak mempunyai keimanan, kelak di akhirat tidak akan mendapatkan kasih sayang. Atau orang yang tidak mengasihi dan juga tidak menyayangi dirinya sendiri dengan menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Allâh, maka Allâh tidak akan tidak akan mengasihi dan tidak akan menyayanginya. Oleh karena itulah, diri kita sendiri sudah sepantasnya dan sudah seharusnya untuk senantiasa memotifasi diri sendiri untuk selalu berkasih sayang kepada semua ciptaan Allâh.
Jika seseorang tidak mengasihi terhadap yang lain dengan berbagai bentuk perbuatan kebaikan, maka dia tidak akan mendapatkan pahala saat di akhirat nanti. Allâh tidak akan melihat dengan pandangan yang berkasih sayang. Kecuali hanya kepada orang yang di dalam hatinya memiliki rasa kasih dan sayang terhadap yang lain, walaupun dia banyak melakukan amal shalih.
Kasih sayang dapat kita wujudkan dalam bentuk berbuat baik kepada orang lain, baik itu sesama muslim maupun kepada orang non muslim sekalipun. Dengan catatan berbuat baik dalam batasan-batasan tertentu sesuai dengan syariat agama islam. Contoh konkrit yang Allâh perintahkan dalam al-Qur’an adalah dengan menunaikan zakat, infaq, dan juga shadaqah atau amal jariyah. Allâh berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 277).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment