السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Semoga keselamatan tercurah atas kamu sekalian beserta rahmat dan barokah Allah

Saturday, May 17, 2014

Pertumbuhan Ekonomi Tercapai Dengan Adanya Kebebasan


Pertumbuhan ekonomi yang tinggi sering menjadi  kebanggaan bagi suatu negara, begitu pula dengan negara Indonesia yang perekonomiannya selalu tumbuh  yang sering dibanggakan oleh pemerintahan, namun pertumbuhan ekonomi yang diukur oleh pemerintah belum bisa menjawab tentang kondisi masyarakat yang sesungguhnya yang masih terdapat banyak kemiskinan yang ada, banyak orang-orang yang belum merasakan arti dari sebuah pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
 
Dalam pandangan para ahli ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi memang berbeda-beda, salah satunya teori kebebasan pilihan perkembangan kapabilitas yang di sampaikan oleh Amatyas Kumar Sen, Kesejahteraann sebuah bangsa tergantung dari satu faktor saja. Biasanya, kemajuan muncul karena adanya "kebijakan-kebijakan pendukung", Kemudian yang  menjadi nilai yang paling dominan dalam pembangunan ekonomi adalah  Kebebasan. Menurut kodratnya, pembangunan ekonomi adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kebebasan, (Sen :1999). Sen menjawabnya dengan lebih dahulu membuat perbedaan antara apa yang disebut sebagai analisis pembangunan yang mementingkan pertumbuhan out put per kapita (GNP per kapita) dengan upaya yang terpusat untuk memperluas kebebasan manusia. Sen menyebutkan bahwa pembangunan yang benar adalah bila individu mampu mencapai sebuah cara hidup dan tingkat martabat dimana kemampuan personal bisa diwujudkan, misalnya tingkat penghasilan seseorang, memang sangat terkait dengan tingkat kesempatan yang tersedia melalui penghasilan tersebut. Namun tingkat tersebut dapat disebut pantas apabila cukup untuk menjamin sebuah kehidupan yang lebih lama atau sebuah kehidupan sosial yang bebas dari kejahatan. Variabel-variabel di luar penghasilan inilah yang menentukan nilai negatif atau positif pendapatan yang diperoleh oleh seseorang.

Melihat kondisi yang saat ini terjadi di indonesia, pertumbuhan ekonomi di indonesia sangat jauh dengan yang  disampaikan oleh sen,  sebagian besar rakyatnya belum mendapatkan kebebasan, dilihat dari segi kesempatan untuk mendapatkan pekerjakaan, banyak  orang-orang tidak bisa mendapatkannya, sehingga belum  bisa mendapatkan  penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut dapat terjadi karena tingkat sumber daya manusia yang masih rendah karena kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang cukup juga masih terhambat, apalagi di daerah pedesaan maupun daerah-daerah pedalaman, sehingga keterampilan ataupun kwalitas dari seseorang yang belum bisa merasakan kesempatan pendidikan kalah untuk bersaing dalam kondisi kehidupan yang ada, akibat dari hal tersebut juga bisa dilihat masih banyaknya orang-orang yang telah mendapatkan penghasilan namun belum mampu untuk mencukupi kebutuhan kehidupan sehari-hari, sedangkan sen memaparkan bahwa sebuah penghasilan yang pantas adalah penghasilan yang cukup untuk jaminan kehidupan yang lebih lama dan kehidupan sosial yang terbebas dari kejahatan. Orang-orang yang memiliki penghasilan tinggi dan cukup untuk memenuhi kehidupannya dalam waktu panjang memang banyak namun banyak yang masih melupakan kehidupan disekitarnya yang masih membutuhkan pertolongan untuk merasakan hidup layak dan mendapatkan sebuah kebebasan untuk melakukan pilihan-pilihan yang ada.





Friday, May 16, 2014

Potret Kehidupan Yang Perlu Diperhatikan

Sekedar mengungkapkan yang  ada di dalam hati dan pelajaran dari seorang sahabat,
Sahabatku mengatakan, ketika dia berada di sebuah kota dia mera senang sekaligus prihatin dengan keadaan yang ada ketika dia berkeliling menyusuri jalan raya dan melihat keadaan yang di lewatinya, di negeri ini banyak orang kaya dan juga orang yang dalam keadaan kurang secara ekonomi, dia senang karena bisa mengetahui keadaan yang ada namun dia juga prihatin dengan keadaan itu semua, bagaimana tidak masih banyak orang-orang  yang tidak bisa merasakan hangatnya, kenyamanan istirahat di malam hari, dia menyaksikan orang yang tidur di halaman Ruko  (Rumah Toko), tidur di teras-teras  tanpa selimut, tanpa alas yang layat, jika ada juga koran ataupun kardus. Namun ketika kita merasakan, kita terkadang masih mengeluh dengan keadaan yang ada, padahal kita bisa istirahat di rumah kita, di tempat tinggal sewa kita dengan kehangatan, dengan kenyamanan yg ada karena mungkin kita tdak membuka pandangan hati kita bahwa di luar sana masih banyak saudara-saudara kita yang harus di tolong.
Pemerintah pasti sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah itu, namun pemerintah tentunya juga tidak bisa sendiri, pemerintah juga membutuhkan dukungan kita semua untuk membantu dan merealisasikan semuanya, kemudian dia sabatku berkata, "Mengapa orang yang sudah mampu malah menjadikan dirinya menjadi miskin?" Hal itu dia lihat ketika orang-orang yangg kaya mengenakan pakaian-pakaian yang tak layak untuk dipandang, tingkah laku mereka tak layak untuk dilakuakan, dia berpandangan dia berpendapat bahwa sesungguhnya mereka telah menjadikan dirinya miskin, namun dalam hal kemiskinan dalam segi moral mereka, padahal dia kembali melihat orang yangg masih butuh uluran tangan kita orang-orang  yang terkadang untuk berganti baju, untuk mendapatkan pakaiaan yg layak saja masih begitu susah, namun ada juga yang sudah bisa dan mampu unuk berpakaiaan sopan, layak, bermoral , malah menjadikan pakaiaanya menjadi berbalik arah yang semestinya tidak pantas untuk di kenakan. Melihat itu semua sepantasnya kita bisa sadar setidaknya mau membuka mata hati kita unuk bisa menjaga diri kita , untuk bisa peduli terhadap sesama.

Thursday, May 08, 2014

Sebuah Cinta Abadi yang pernah ada di Bumi

Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya... seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung.... hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu... namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang
Tak berapa lama kemudian....
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana.
Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut.
Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa.
Namun, ketika akan mengetuk pintu... terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur.... ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya.
Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbanyya di depan pintu dan berbaring diatasnya.
Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah..
di depan pintu...
dengan udara malam yang dingin melilit...
hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi..
karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah...
Dan ternyata, di dalam rumah..
persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya..
Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu.
Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.
malam itu... tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana... karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.
dan Nun jauh di langit....
ratusan ribu malaikat pun bertasbih....
menyaksikan kedua sejoli tersebut...

SUBHANALLAH WABIHAMDIH
betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina
terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona...
saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati...
Tahukah Anda... siapa mereka..?
Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.
Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak.
dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut.

Tuesday, May 06, 2014

Perubahan Untuk Negeri



Ketika tangan mengepal di letakan di dada

Ketika hati terpanggil untuk membuat perubahan

Ketika itu pula

Ayunan kaki melangkah untuk melakukan tindakan

           

Penguasa bukan berarti berlaku semena-mena

Penguasa bukan berarti melakukan segala cara

Untuk mendapatkan apa yang di inginkannya



Ketika hati telah bicara untuk melakukan perubahan

Ketika melihat bumi pertiwi ini perlu sebuah hal yang luar biasa

Maka tak ada rasa , tak ada keinginan untuk memikirkan dirinya

Namun pengabdian yang tulus dari dalam hati

Untuk memajukan sebuah negeri

Adalah tulus ikhlas yang terpatri dari sanubari